Langsung ke konten utama

Suka = Bias

 Senyum yang diberikan padamu belum tentu tanda suka... masih begitu banyak indikator dari rasa suka itu. kalau hanya senyum, bukti itu belum kuat. 

Bisa jadi dia senyum karena mau pamer giginya yang baru scaling? Gak ada yang tahu kan. Atau bisa jadi dia senyum karena baru gajian? Suka tidak sesimple itu.. 

Lalu, apa hubungannya suka dengan bias konfirmasi? Jadi gini penjelasan sederhananya yang sebenarnya tidak sederhana...

1. Percakapan yang terjadi melalui media sosial



belum bisa dijadikan bukti. Bisa jadi percakapan itu terjadi karena ada kepentingan misalnya dia mau ngetes kamu fast respon atau tidak, kalau fast respon cocok jadi admin media sosial hihihi"

2. Lirikan mata saat berada dalam satu ruangan juga tidak bisa dijadikan bukti, karena bisa jadi dia melirik tidak hanya sama kamu, karena jarak pandang individu berbeda-beda. 

3. Senyum malu-malu yang diberikan saat kamu melihat dia menatap itu juga tidak bisa jadi bukti dia suka, bisa jadi dia tersipu malu karena dia teringat kenangannya dengan yang lain. 

4. Perilaku dia yang tetiba mendekat, juga tidak bisa jadi bukti. Bisa jadi dia mendekat agar bisa mendengarkan pembicaraanmu atau mendekat agar bisa memperhatikan sekitarnya dengan lebih baik, bahasa halusnya siy kepo hihi …

Suka bisa menjadi bias, karena alasan- alasan tadi. Nah bukti kontradiktif itu bisa jadi disingkirkan hanya untuk menguatkan dugaan. 

Dalam bias konfirmasi ada yang namanya primary effect "kecenderungan untuk lebih dipengaruhi oleh informasi yang diperoleh di awal". Nah itu sinyal-sinyal sosial yang ditunjukkan bisa menjadi primary effect. 

Supaya tidak terjebak pada bias konfirmasi, sebaiknya ditelaah lebih dulu.



"Pada hakikatnya individu mempercayai semua informasi yang diterima kecuali ada clue yang bertolak belakang" 

Contohnya seperti individu yang tersenyum saat melihatmu, belum tentu dia suka pasti banyak indikator lain yang harus mendukung dugaan ini, bisa jadi dia emang hobi tersenyum. 

Kecuali ni, dia senyum, lalu menghubungi terus menerus, duduk gak mau berjauhan, dimatanya hanya ada kamu nah itu bisa memperkuat dugaan kalau dia ada perasaan.. Kalau cuma satu- satu sinyal yang terlihat ya harus hati-hati dengan bias itu tadi... 

Itu contoh sederhana yang sebenarnya tidak sederhana hahaha...

Selain itu masih ada konformitas sosial dll... yang akan dibahas next artikel ... 

Semoga bermanfaat dan semoga tidak baper... 

Lagu ini sedikit menggambarkan suka = bias . Selamat menikmati




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review The Alpha Girls Guide

 The Alpha Girls Guide Buku yang ditulis oleh om piring @hmanampiring . Diterbitkan oleh @gagasmedia (sudah 14 kali cetak)  Om piring menulis buku ini sebagai respon atas pertanyaan "cewek itu harus berpendidikan tinggi nggak sih? Ujung-ujungnya di dapur juga, kasih alasan kuat dong kenapa cewek harus berpendidikan tinggi? "  Pertanyaan pematik ini, pertanyaan yang komplek dan sering banget muncul, nah im piring menjawab pertanyaan ini dengan elegan berdasarkan pengamatan dan juga riset.  Buku ini terdiri dari 9 bagian yang di awali dengan bagian apa itu alpha female hingga your alpha female.  Saya tertarik beberapa kalimat dalam buku ini  1. Status alpha adalah status di dalam sebuah kelompok, artinya bergantung pada pengakuan anggota kelompok lain (tidak melabeli diri sendiri)  2. Miss independent belum tentu alpha female, tapi alpha female sudah pasti miss independent (ada bbrp prinsip penting dlm diri alpha female)  3. Alpha girls melihat pend...

Rekayasa sosial bukan hipnotis (3)

   Manipulasi individu memiliki kemiripan dengan rekayasa sosial, bahkan mungkin dapat dikatakan perbedaannya setipis tisu dibagi dua.  Bedanya dimana? hanya pada kegiatan manipulasinya, dimana rekayasa sosial memiliki tujuan memanipulasi individu agar dapat membagikan informasi yang seharusnya tidak dibagikan, mengunduh perangkat lunak yang tidak dipercaya ataupun juga mengklik situs website yang tidak seharusnya di klik.  Umumnya rekayasa sosial untuk mendapatkan informasi penting terkait data pribadi ataupun nomer rekening dan memiliki fokus pada cuan.  Rekayasa sosial umumnya menggunakan taktik psikologis dengan menimbulkan rasa takut pada target. Misalnya saja pemberitahuan dari orang tidak dikenal mengenai kartu kredit anda sudah jatuh tempo, jika tidak dibayar segera akan ada sanksi. Selain itu juga, rekayasa sosial memanfaatkan sisi baik dari target yaitu dengan tindakan butuh bantuan dari target sehingga target akan mememnuhi kebutuhan pelaku. Misalnya ...

Hati- hati sekitar kita banyak Manipulasi

Manipulasi individu memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau tercapainya tujuan tertentu. manipulasi ini sering muncul dalam pertemanan ataupun hubungan romantis bahkan dalam hubungan antar rekan kerja. Seringkali individu yang melakukan manipulasi tidak mengindahkan perasaan bahkan bentuknya umumnya berupa manipulasi psikologis, manipulasi emosional dan manipulasi fisik.  Manipulasi yang dilakukan individu seringkali sulit terdeteksi diawal, namun jika kita mengetahui ciri-ciri dari taktik manipulasi kita bisa menghindari.  Ciri-ciri manipulasi dalam hubungan pertemanan...  cenderung memanfaatkan, menghindari tanggung jawab dan membual... (kalau sudah seperti ini bye...) Dalam hubungan romantis cenderung love bombing, dan cemburu berlebihan Dalam hubungan pekerjaan.. individu manipulasi sering memanfaatkan posisi jabatan, mengklaim pekerjaan orang lain... Menghadapi orang manipulasi kita harus,  batasi diri... cut off jika diperlukan konsultasi deng...