26 Mei 2025, 01.00 wib, dering telpon dimalam itu akhirnya terjadi berita duka tersampaikan beserta perwakilan ucapan maaf dari sang kekasih hati yang ditinggal pergi.
Tentu saja semua kehilangan sosok manis, baik hati dan penuh perhatian seperti dia.
Setahun dia berjuang dengan rasa sakit yang terus menggerogoti badannya.
Setahun lalu kami bertemu di sisi kolam renang dan bercerita tentang rasa sakit yang kami rasakan.. Seakan kami mengadu nasib hehehe... Dan kami bertekad untuk berusaha kuat untuk keluarga kami.
Mbak, saya harus menerima kehilangan ini tapi berat loh mbak.. walaupun kita ga terlalu bestie yang setiap hari ketemu tapi kita selalu ketemu saat memang harus ketemu, saat kita saling membutuhkan.
Flashback kebelakang pertemuan kita diawali persahabatan calon pasangan kita. Bahkan saat Mbak menikah,suami saya (dulunya masih calon) menjadi saksi nikah kalian.
Seiring jalannya waktu eh ternyata tanggal lahir kita sama, setiap tgl itu kita akan saling mengucapkan doa2 baik. Dan mulai tahun ini kayaknya ritual itu berhenti mbak, mbak curang karena pergi dulu meninggalkan kami yang terasa sesak kehilangan.
Kamu bilang kamu akan bertahan untuk Juno malaikatmu yang selalu mendoakan kamu, yang kamu usahakan menjadi anak yang berbakat dan prestasi sekarang gimana Juno mbak?
Saat kemarin saya mendengar kamu kritis aja, saya udah kepikiran Juno gmn, dan sekarang kamu benar2 tinggal Juno.
Mbak, saat kamu sakitpun kamu masih sangat perhatian menanyakan keadaanku bahkan kamu mengajariku "kita harus dandan ca" supaya yang gak suka akan semakin panas hehehe.. kayaknya pesanmu ini akan saya lakukan...
Saya ga bisa mengantarkan mbak ke rumah terakhir karena saya sudah janji untuk melakukan sesuatu, dan kali inipun saya memilih menuntaskan janji itu.
Kemarin saya berhasil hanya menangis di rest area, ketika mobil berhenti.. saya bisa mengolah rasa kehilangan ini, ataupun mungkin respon kehilangannya tertunda. Tapi pagi ini 27 mei, saya benar2 tidak bisa menghentikan airmata dan rasa kehilangan ini.
kata Pek Pur "ikhlasin, Erni udah gak sakit lagi, nanti kalau luang kita kesana" Mbak... ternyata susah mbak, mbak... dan kamu harus tahu, sebelum kamu gak ada Pek Pur datang ke rumah sakit dan menemani mas Erpin.. Suamimu menangis mbak, suamimu takut kehilangan kamu bahkan dia mengatakan " erni kuat pek, Erni kuat" tapi tahukah kamu kata- kata itu sebenarnya bukan untuk pek Pur tapi dia mencoba meyakinkan dirinya sendiri.
Tugasku sebagai sahabat tidak berhenti disini kan mbak, kami akan coba menemani keluarga kecil mbak "ingatkan Juno mudah cocok dengan Gyan" semoga persahabatan kita akan terus sampaik anak kita ya mbak.
Mbak, janji ketika saya datang kerumah terakhirmu, saya mencoba untuk tidak menangis.. tapi biarkan saya menangis hari ini ya dan ketika rasa kehiangan itu datang menyapa.
Selamat Jalan Mbak, kamu udah gak merasakan sakit "kamu udah gak akan chat " aku drop Ca", "aku lemes banget ca" ... seperti lagu Sal Priadi '
Mbak, salam buat Zian ya kalau kalian ketemu sambil ngopi "bilangin Zian, sekarang saya belajar filsafat komunikasi pake chatgpt karena Zian udah pergi juga"
Komentar
Posting Komentar