Langsung ke konten utama

Cinta Setara



 Cinta Setara.... 

Kok ujug-ujug nulis cinta setara? 

Sebenarnya ini tidak ujug-ujug sih, sudah sejak beberapa tahun ingin menuliskan ini tapi saat itu masih dirasa kurang afdhol.

Sumber : Ilustrasi ChatGpt

Cinta setara, apa sih cinta itu? mungkin bisa diawali dengan pertanyaan ini. Apakah kata aku cinta kamu sudah cukup jadi bekal dalam kehidupan rumah tangga? 

Saya bertanya pada ChatGpt.. Bisakah kamu jelaskan cinta? dan ini jawabannya.

Cinta itu luas dan bisa berarti banyak hal tergantung dari sudut pandang yang kita ambil.

  1. Secara Emosional – Cinta adalah perasaan yang mendalam terhadap seseorang atau sesuatu. Bisa berupa kasih sayang, perhatian, dan keterikatan yang membuat kita ingin membahagiakan orang tersebut.
  2. Secara Psikologis – Cinta bisa memicu hormon seperti dopamin dan oksitosin, yang membuat kita merasa bahagia, nyaman, atau bahkan kecanduan terhadap seseorang.
  3. Secara Filosofis – Banyak filsuf berpendapat bahwa cinta adalah makna dasar dari kehidupan, dorongan untuk memahami, dan menerima orang lain tanpa syarat.
  4. Secara Sosial – Cinta bisa berbentuk romantis, persahabatan, keluarga, atau bahkan cinta terhadap sesama manusia.

Tapi cinta juga bukan sekadar perasaan—ada komitmen, pengorbanan, dan pengertian di dalamnya. Kadang cinta itu indah, kadang juga rumit.

Beberapa waktu lalu, seorang teman bercerita "kenapa ya aku tidak menikah- menikah, teman- temanku sudah menggandeng anak bahkan ada yang anaknya sudah SMA loh. Sekilas pertanyaan dan pernyataan ini mengulang memori lalu. Sayapun pernah berada dalam momentum ini " kamu kok sekolah terus, cowok takut dekatin kamu". Perkataan ini sebenarnya benar tapi ga sepenuhnya benar hihi (ngeles dikit). Saya menyakini Ketetapan Tuhan, dan menyakini sepenuhnya jalanNya. Wajar siy cemas belum menikah, ditengah gempuran teman- teman yang sudah membagikan manisnya kehidupan rumah tangga. Sedangkan saya masih geret koper kesana kemari, ikut konferensi, dan hanyut dalam dunia tulis menulis. 

Apakah saya minder? tentu saja tidak wkwkwkkw dasarnya bebal ya. Malah menikmati, bisa mengenal banyak orang, bisa dekat dengan berbagai karakter. Inilah asal muasal perkataan cowok takut sama kamu yang sekolah terus "loh sudah tidak sama siy A, padahal dia kerjanya sudah enak punya kendaraan. Kok tidak jadi sama dia kan dia sudah mapan dosen lagi, bukannya bla bla.. Kok kamu sama brondong,  wkwkkwkw, loh kok kamu malah mau sama yang lebih tua? jawabanku sederhana ingin menemani dia di masa tuanya, merawat dia hahahahah lucu kalau mengingat jaman itu. 

Akhirnya tidak ada angin, tidak ada hujan saya yang niatnya hanya membantu menyelesaikan tesis seorang kawan malah menjalani proses jalani saja sampai Tuhan berkehendak. 

Sudah cukup sekelumit kisah pertanyaan kapan menikah.. Back to topic. 

Saya bertanya pada chatGpt "jelasakan cinta setara "

Cinta yang setara dalam hubungan berarti kedua pasangan saling menghargai, mendukung, dan berkontribusi dengan cara yang adil. Ini bukan berarti harus selalu 50:50 dalam segala hal, tapi lebih ke keseimbangan yang dirasakan nyaman oleh kedua pihak. Penjelasan singkatnya seperti ini tidak ada yang merasa "Wah", tidak ada yang merasa berkorban lebih semua seiring sejalan. Kadang istri lebih didepan, suami dibelakang, ataupun sebaliknya. Dan semua itu dipahami dengan wajar dan normal. Contoh kecilnya seperti ini " istri memasak, suami cuci piring. Istri melipat baju suami yang mencuci. Saat istri sakit suami yang gantian merawat.  

Menikahlah dalam cinta setara supaya .... 

Saya bertanya lagi pada ChatGpt alasan mengapa harus menikah dalam cinta setara ?

beberapa alasan kenapa cinta yang setara itu penting dalam pernikahan:

  1. Menghindari Ketimpangan
    Jika hanya satu pihak yang selalu memberi dan yang lain hanya menerima, pernikahan akan terasa berat sebelah. Setara di sini bukan berarti selalu "sama rata," tapi saling menyesuaikan dan berusaha untuk adil.

  2. Menjaga Rasa Hormat
    Cinta yang setara membuat pasangan saling menghargai, tidak merasa lebih dominan atau lebih rendah dari yang lain. Ini penting untuk hubungan yang sehat dan jangka panjang.

  3. Membangun Kepercayaan dan Kenyamanan
    Kalau salah satu pihak merasa lebih berkorban atau kurang dihargai, kepercayaan bisa terkikis. Sebaliknya, kalau kedua pasangan sama-sama berusaha, hubungan jadi lebih harmonis.

  4. Menghindari Rasa Lelah Secara Emosional
    Hubungan yang timpang bisa membuat salah satu pasangan merasa capek sendiri. Padahal, pernikahan harusnya jadi tempat pulang yang nyaman bagi kedua belah pihak.

  5. Menciptakan Kebahagiaan Bersama
    Ketika cinta dijalani secara setara, setiap pasangan merasa dihargai, didukung, dan dicintai dengan cara yang adil. Hasilnya? Pernikahan yang lebih harmonis dan penuh kebahagiaan.

Jadi, cinta yang setara dalam pernikahan bukan hanya soal berbagi tugas atau beban, tapi tentang saling mendukung, menghargai, dan menjaga keseimbangan dalam hubungan.

Kalau sudah terlanjur menikah bagaimana caranya menghadirkan cinta setara? Jawaban dari ChatGpt seperti ini :

Beberapa faktor yang membuat cinta menjadi setara:

  1. Komunikasi yang Baik

    • Pasangan terbuka dalam berbicara tentang perasaan, kebutuhan, dan harapan masing-masing.
    • Tidak ada yang merasa takut untuk menyampaikan pendapat atau keluhannya.
  2. Saling Menghargai dan Menghormati

    • Setiap pasangan merasa dihargai, baik dalam keputusan besar maupun hal-hal kecil.
    • Tidak ada yang merasa lebih dominan atau lebih rendah.
  3. Kesadaran Akan Tanggung Jawab Bersama

    • Pasangan menyadari bahwa pernikahan adalah kerja sama, bukan hanya tugas salah satu pihak.
    • Pembagian tugas (baik finansial, rumah tangga, atau emosional) dilakukan dengan adil.
  4. Dukungan dan Pengorbanan yang Saling Berimbang

    • Kedua pasangan saling mendukung impian, karier, dan kebahagiaan masing-masing.
    • Jika salah satu sedang mengalami kesulitan, yang lain bersedia membantu tanpa merasa terbebani.
  5. Kesediaan untuk Berkompromi

    • Tidak ada yang selalu menang atau selalu kalah dalam setiap keputusan.
    • Pasangan mencari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak, bukan hanya satu pihak saja.
Sebelum menikah, mbah-mbah kita selalu bertanya bibit,bebet, dan bobotnya kayak gimana? semua itu bukan tanpa sebab karena Cinta yang setara membutuhkan usaha dari kedua belah pihak. Jika hanya satu yang berusaha dan yang lain tidak peduli, maka hubungan akan terasa melelahkan dan bisa berujung pada perasaan tidak bahagia.

Saya bertanya lagi pada chatGpt apakah faktor pendidikan itu penting dalam cinta setara? 

pendidikan bisa menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi cinta yang setara dalam sebuah hubungan. Pendidikan tidak hanya soal sekolah atau gelar akademik, tetapi juga mencakup pemahaman, pola pikir, dan cara seseorang melihat hubungan.

Bagaimana Pendidikan Bisa Menjadi Penyebab Cinta yang Setara?

  1. Pemahaman tentang Kesetaraan Gender

    • Pendidikan bisa membuka wawasan bahwa dalam hubungan, tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah.
    • Contoh: Pasangan yang berpendidikan lebih cenderung memahami bahwa tugas rumah tangga bukan hanya tanggung jawab istri, tetapi harus dibagi secara adil.
  2. Kemampuan Berkomunikasi yang Lebih Baik

    • Orang yang lebih terdidik cenderung memiliki keterampilan komunikasi yang lebih baik.
    • Mereka lebih terbuka untuk berdiskusi, menyelesaikan konflik dengan sehat, dan mencari solusi bersama.
  3. Kesadaran Akan Hak dan Kewajiban dalam Hubungan

    • Pendidikan membuat seseorang lebih memahami hak dan tanggung jawab dalam pernikahan.
    • Contoh: Suami yang berpendidikan memahami bahwa istrinya juga berhak mengejar impian, bukan hanya mengurus rumah tangga.
  4. Pola Pikir yang Lebih Terbuka

    • Pendidikan dapat membantu seseorang berpikir lebih logis dan terbuka terhadap sudut pandang pasangan.
    • Contoh: Dalam mengambil keputusan keluarga, pasangan yang berpendidikan cenderung melakukan diskusi, bukan hanya mengikuti tradisi atau asumsi lama.
  5. Kemandirian dan Penghargaan Terhadap Pasangan

    • Orang yang berpendidikan cenderung lebih mandiri secara finansial maupun emosional, sehingga tidak menggantungkan segalanya pada pasangan.
    • Hal ini membuat hubungan lebih seimbang dan tidak bergantung pada satu pihak saja.

Apakah Kurangnya Pendidikan Bisa Menyebabkan Cinta Tidak Setara?

Tidak selalu, tetapi dalam beberapa kasus, kurangnya pendidikan bisa menjadi faktor yang menyebabkan ketimpangan dalam hubungan, misalnya:

  • Kurangnya pemahaman tentang kesetaraan → Salah satu pihak merasa lebih dominan dan mengontrol pasangannya.
  • Sulit berkomunikasi secara sehat → Konflik lebih sering terjadi karena kurangnya keterampilan dalam mengungkapkan perasaan dan memahami pasangan.
  • Mengikuti norma atau budaya tanpa berpikir kritis → Contoh: Menganggap istri harus selalu patuh tanpa mempertimbangkan keadilan dalam hubungan.
Sumber : Ilustrasi ChatGpt


Kesimpulan

Pendidikan bisa membantu menciptakan hubungan yang lebih setara, karena membuka wawasan tentang kesetaraan, komunikasi yang baik, dan pentingnya berbagi tanggung jawab. Namun, cinta yang setara tidak hanya bergantung pada pendidikan formal—yang paling penting adalah kemauan untuk belajar, mendengar, dan menghargai pasangan.

Akhir kata,... tidak ada salahnya mengenal dulu calon pasangan sebelum memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang serius. Bukan mendorong untuk pacaran tapi proses saling mengenal itu penting jangan kepincut hanya dari wajah tapi juga sikap, perilaku dan cara berpikirnya harus didalami terlebih dahulu. Menikah dalam cinta setara " masalah menjadi penguat bukan penghambat".

Ups, ada lagu dari Sisca Saras tentang "cinta setara". Coba deh didengarkan... hihihi... Menikah itu bukan hanya tentang manis seperti yang dibagikan dalam sosial media, atau kehidupan drama korea... Menikah itu lebih rumit dari sekedar kata "aku cinta kamu"



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review The Alpha Girls Guide

 The Alpha Girls Guide Buku yang ditulis oleh om piring @hmanampiring . Diterbitkan oleh @gagasmedia (sudah 14 kali cetak)  Om piring menulis buku ini sebagai respon atas pertanyaan "cewek itu harus berpendidikan tinggi nggak sih? Ujung-ujungnya di dapur juga, kasih alasan kuat dong kenapa cewek harus berpendidikan tinggi? "  Pertanyaan pematik ini, pertanyaan yang komplek dan sering banget muncul, nah im piring menjawab pertanyaan ini dengan elegan berdasarkan pengamatan dan juga riset.  Buku ini terdiri dari 9 bagian yang di awali dengan bagian apa itu alpha female hingga your alpha female.  Saya tertarik beberapa kalimat dalam buku ini  1. Status alpha adalah status di dalam sebuah kelompok, artinya bergantung pada pengakuan anggota kelompok lain (tidak melabeli diri sendiri)  2. Miss independent belum tentu alpha female, tapi alpha female sudah pasti miss independent (ada bbrp prinsip penting dlm diri alpha female)  3. Alpha girls melihat pend...

Stress? Belanja aja... hmm

  "Aku kalau stress biasanya belanja"...  "Aku Galau, ya buka aplikasi oranye atau aplikasi item, Checkout di keranjang" "Hidup itu antara kerja dan checkout" Bukan kalimat asing kan,.. Hmm.. saya pun pernah mengalami ini. Ingat banget, waktu itu galau malah keluar kost, ke toko buku dan ambil-ambil buku pas bayar kaget donk hampir setengah juta hanya untuk konsumtif belanja menghilangkan galau.. Ya siy, galau hilang saat ambil-ambil barang eh tapi galau datang lagi saat pembayaran. Itu pengalaman pribadi... sekarang kalau galau larinya siy ke stok bahan makanan di kulkas, masak-masak.  Lain lagi cerita salah seorang kawan "ca, aku putus lagi, dan kamu tahu aku ke toko kosmetik beli make up banyak banget, pokoknya aku harus tampil lebih cantik" Nah... fenomena konsumtif saat stres ini dinamakan  Doom Spending. Doom spending adalah kebiasaan menghabiskan uang secara impulsif sebagai respons terhadap kecemasan, stres, atau ketidakpastian akan mas...

Validasi rasa

 Rasanya masih sama ya..  ... Bingung dan Gak tahu harus apa? Respon pertama "Tuhan sedang bercanda lagi" Tapi, lebih dari itu... "Tuhan tidak sedang bercanda, karena ini seserius itu" Pernahkah membayangkan berada dalam satu tim bersama orang yang menginginkan posisimu, menginginkan jadi penggantimu bahkan menginginkan kamu mati?  Yups, saya berada dalam posisi itu,... Setelah 3 tahun berusaha bangkit, berusaha pulih dan masih proses pendampingan mental maupun spiritual hanya beberapa detik semua seakan memaksa menyeretku kembali pada masa gelap.. Saya tertawa kencang banget, kayak kok lucu siy.... Orang ini menghilang setelah membuat huru hara dan Tuhan dengan entengnya memberikan satu momen kami harus bersama hahahhahah... Kayak, begitu banyak kemungkinan yang ada, tapi kok kemungkinan ini yang tercipta... kenapa probabilitasnya besar banget hahahha.. Akhirnya pecah tangisku, setelah saya tidak tahu harus merespon bagaimana... masih jelas mengingat dengan detail ...