Politik vs pertemanan :
Perbedaan adalah keniscayaan
![]() |
Credit : By Google |
Sosial media merupakan aplikasi
yang hampir semua orang miliki. facebook, instagram, twitter merupakan tiga
sosial media yang cukup “in” saat ini. Pertemuan pertama selain tukar nomer
handphone biasa juga diselingi pertanyaan nama akun sosmedmu apa? Ada ig ga?
Pake fb ? Facebook dan kawan-kawan sosial media lainnya memiliki fungsi untuk
menyambungkan pertemanan yang jauh menjadi dekat, pertemanan yang sempat putus
dapat berkomunikasi lagi.
Sejak tahun 2014, postingan politik
yang berseliweran di timeline sosial sudah tidak terbendung lagi. Di sosial
media facebook pun juga demikian. Pilihan politik yang berbeda antar teman di
sosial media, perbedaan ini yang cenderung membuat pertemanan jadi kurang
harmonis. Dukungan pro akan di berikan pada pilihan politik yang di pilih,
namun bila ada postingan yang kontra saat itu juga pasti akan terjadi perang
debat komentar antara pendukung satu dengan pendukung lainnya.
![]() |
Credit By Google |
Politik vs pertemanan di sosial
media, apa ada hubungannya? Hubungannya gimana? Apa baik-baik saja atau kadang
baik kadang buruk? Yuk mari kita bedah satu – satu. Politik dan segala
sesuatunya, pertemanan dan kroni-kroninya serta hubungan antara politik dan
pertemanan, oiaa hubungan sosial media dengan politik dan pertemanan.
Pertama, pembahasan mengenai
politik. politik merupakan suatu proses untuk mencapai suatu tujuan. Miriam
Budiarjo menggarisbawahi politik sebagai kegiatan dalam suatu sistem politik
(negara) yang menyangkut proses memnentukan tujuan –tujuan dalam sistem itu dan
melaksanakan tujuan itu. Tujuan yang dimaksud adalah tujuan dari politik itu
sendiri. jadi dapat di simpulkan politik merupakan kegiatan untuk mewujudkan
satu tujuan. Aristoteles memberikan gambaran politik merupakan usaha yang
ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama. Politik merupakan
suatu kebaikan, individu yang berpolitik berarti mewujudkan The Good of Life. Namun politik pun
mengalami pergeseran. Sesuai dengan pengertian politik suatu proses untuk
mewujudkan satu tujuan, terkadang individu atau kelompok menggunakan berbagai
cara untuk mewujudkan tujuan tersebut. Hingga munculnya istilah politik itu
kotor dan busuk.
Kedua pertemanan, semua individu
pasti mengenal istilah pertemanan, tapi kurang lengkap rasanya kalau pembahasan
mengenai pertemanan tidak di awali dari konsep pertemanan. Manusia merupakan
makhluk sosial, diman setiap individu pasti membutuhkan individu untuk
berinteraksi, untuk berkomunikasi, untuk berbagi. Baumeister (2012) Sejak lahir
manusia selalu hidup bersama dengan orang lain, setiap individu memiliki
keinginan mendasar untuk membentuk dan mempertahankan hubungan. Rubin dan
Bowker (2018) pertemanan merupakan sebuah kerelaan, hubungan timbal balik, egaliter
memiliki kesamaan , individu yang menjalin hubungan mengakui dan memperlakukan
satu sama lain dengan perlakuan yang sama. Pertemanan dapat terbentuk karena saling
berbagi cerita, dan memiliki perasaan yang sama atau perilaku yang sama.
![]() |
Credit By Google |
Menurut Sullivan saat individu
berinteraksi dan berteman maka saat itu mereka membentuk konteks yang unik,
dimana mereka akan belajar mengenai konflik, negoisasi, membentuk perspektis
kemampuan dan empati serta memenehi kebutuhan sosial utuk menjalin
persahahabatan dan keintiman. Seseorang yang tidak dapat membentuk pertemanan,
maka individu tersebut akan merasa asing atau terasing. Pembentukan pertemanan
memiliki fungsi yang penting sebagai sumber dukungan sosial dan emosional yang
dapat membantu individu melewati tantangan dan menghadapi stres dalam
kehidupannya.
Pembentukan pertemanan harus
memiliki pondasi yang kuat berupa afeksi, kesamaan dan keinginan membentuk
persahabatan. Sesuai dengan pendapat dari Diane Jeske (2001) membentuk
pertemanan harus memiliki satu persamaan perilaku satu perasaaan, kesenangan,
dan keinginan untuk bersama. Kedua, sebuah teman harus memiliki interaksi yang
terbentuk dari berbagai cerita. Ketiga pertemanan terbentuk dari hubungan yang
terdiri dari keintiman, seorang teman harus terbuka dan merespon satu sama lain
karena memiliki pemahaman yang sama.
Niat berteman untuk apa?
Sebuah hubungan pertemanan tidak
dapat dibentuk dengan cara sederhana, karena pertemanan yang spesial terbentuk
dari keintiman, persamaan afeksi dan memiliki waktu untuk menghabiskan waktu
bersama (Jeske,2001). Individu yang membentuk pertemenan dengan individu
lainnya harus memiliki waktu untuk bersama, berbagi cerita maupun berbagi
perasaan. Pertemanan juga terbentuk karena adanya keintiman, untuk terus
bersama berbagi cerita mengenai apa yang mereka alami, apa yang mereka rasakan,
hal yang ingin dicapai,menceritakan yang rahasia. Selain itu juga pertemanan juga
memiliki rasa toleransi dan empati yang timbul karena adanya persamaan afeksi.
Bagaimana menjalin pertemanan?
Sebelum membahas lebih lanjut,
pertama kali yuks flash back saat ingin berkenalan dengan orang lain apa ada
niat yang tersembunyi? Atau niat berkenalan dan berteman tanpa ada niat- niat
di belakang itu. Politik dalam pertemanan seperti dua sisi koin yang saling
berkaitan erat. Politik dalam hal ini merupakan kepentingan untuk berinteraksi
sesuai dengan kodrat dari manusia itu sendiri. saat membahas pertemanan kita
dapat melihat, membaca dan menganalisanya menggunakan teori penetrasi sosial .
teori penetrasi sosial ini hanya merupakan salah satu teori yang membahas
mengenai sebuah “hubungan “ , masih banyak teori lainya. Penetrasi sosial
merupakan sebuah teori dari Irwin Daltman dan Dalmas taylor. Teori ini merujuk
pada sebah proses ikatan hubungan dimana individu yang berada dalam sebuah
hubungan bergerak dari komunikasi
superfisial menuju komunikasi intim (West dan Turner,2009). Intim yang dimaksud
dalam teori ini tidak hanya berupa keintiman fisik tapi juga keintiman secara
intelektual dan emosional.
![]() |
Credit By Google |
Menurut teori ini sebuah hubungan
bergerak dari tidak dekat menjadi dekat melalui berbagai tahapan. Empat asumsi
dari teori penetrasi sosial :
1. hubungan-hubungan mengalami
kemajuan dari tidak intim menjadi intim
2. secara umum perkembangan
hubungan sistematis dan dapat diprediksi.
3. Perkembangan hubungan mencakup
depenetrasi dan disolusi
4. pembukaan diri adalah inti
dari perkembangan hubungan.
Penjelasan dari ke-empat asumsi
tersebut terletak pada pembukaan diri sebagai sebuah proses yang menggerakkan
suatu hubungan untuk menjadi intim, namun tidak menutup kemungkinan hubungan
dapat bergerak mundur (depenetrasi) yaitu saat terjadi konflik yang di
akibatkan karena kurangnya keterbukaan diri dalam sebuah hubungan.
![]() |
Credit By Google |
Mulai bingung? Apa ya Kaitan
antara teori ini dengan politik vs teman? Yuks simak lagi lanjutan teori
Penetrasi sosial yang di analogikan Bawang . kenapa bawang ? karena bawang
memiliki lapisan, sama seperti sebuah sebuah hubungan memiliki lapisan aspek
kepribadian dari individu.
Lapisan terluar yaitu citra
publik yang tampak dan dapat dilihat secara langsung oleh orang lain. Misalnya
jenis kelamin. Lapisan terluar ini bisa terkupas atau di kelupas saat individu
mau membuka diri dengan bercerita mengenai apa yang di alaminya, misalnya rasa
kecemasan. Tahap Resiprositas merupakan keterbukaan balik dari seseorang kepada
yang lainnya, tahapan ini merupakan keterbukaan yang dilakukan oleh orang lain,
dimana sebagai proses yang mengarahkan orang lain itu untuk terbuka pada
dirinya. Resiprositas ini merupakan kunci dari keintiman sebuah hubungan.
Kembali pada pembahasan lapisan
kulit bawang, lapisan yang dimaksud dalam sebuah hubungan meliputi area topik
yang akan di ceritakan. Dimana ini berhubungan juga pada dua dimensi keluasaan
dan kedalaman . keluasan merujuk pada topik apa yang akan dibicarakan dalam
suatu hubungan, sedangkan kedalaman merupakan tingkat keintiman yang mengarah
pada topik apa yang akan di diskusikan. Pada awalnya sebuah hubungan memiliki keluasaan
yang luas dan kedalaman yang dangkal, itu sangat wajar namun saat pembukaan
diri mulai terjadi maka lapisan dalam sebuah hubungan akan terbuka. Hal
terpenting yang perlu di ingat Lapisan citra publik tidak memberikan pengaruh
besar pada pergerakan sebuah hubungan.
Politik vs pertemanan
berdampingan atau bertolak belakang?
![]() |
Credit By Google |
Untuk menjawab pertanyaan itu,
penulis akan memberikan gambaran mengenai contoh positif hubungan dalam
pertemanan yang tidak bermasalah walaupun ada perbedaan pilihan politik. coba
perhatikan dalam sebuah keluarga atau pertemanan yang kita jalani apa selalu
terisi dengan konflik karena adanya perbedaan? Tentu saja jawabnnya tidak,
masih banyak kita jumpai dari di sebuah keluarga terjadi perbedaan namun tetap
akur, sebagai contoh hubungan pertemanan saya dengan beberapa teman juga masih
terasa nyaman dan aman serta tentram walaupun terkadang kami memiliki perbedaan
misalnya saja ketika berjalan saya inginnya makan siang di warung tapi teman
saya ingin ke mall untuk berbelanja, terjadi perbedaan kan nah apa kami harus
bertengkar atau diam-diaman, tentu saja semua bisa di selesaikan dengan baik-
baik, atau dalam sebuah hubungan pertemanan yang memiliki perbedaan mendasar
mengenai kepercayaan yang di anut, apakah kami harus tidak menjalin hubungan?
Jawabannya tentu saja tidak. Perbedaan dalam sebuah hubungan itu sangat wajar,
perbedaan pilihan politik pun juga sangat wajar. Saat sebuah hubungan menjadi
kacau bahkan terjadi konflik yang membuat hubungan menjadi jauh karena
perbedaan pilihan politik, berarti ada yang salah dengan pemahaman akan makna
politik, sehingga seakan menjadikan pilihan politik sebagai sebuah pilihan
hidup dan mati. Politik sebagai pilihan hidup dan mati berlandaskan pada kalau
sudah memilih ini ya ini, jangan yang lain.
Politik dalam pertemanan?
Pertemanan rasa politik? atau politik vs pertemanan?
Idealnya dalam sebuah hubungan
baik pertemanan di dunia nyata maupun di dunia maya ya seperti pemaparan di
atas, namun ternyata saat ini banyak masalah dalam sebuah hubungan. Saat
penulis (eciye penulis) mengakses sosial media facebook (ya taukan kalo milenial
awal masih mengenal facebook) penulis menjumpai postingan berisi sindiran
bahkan hujatan antara satu teman dengan teman lainnya, saling sindir antara
teman yang mendukung kubu A dan kubu B. Gemes deh, gimana ga gemes wong awalnya
mereka yang sekarang saling serang itu awalnya sahabatan, dekat banget namun
entah mengapa saat ini postingan dari mereka isinya sangat tidak bersahabat
miris bin ngenes, sebuah hubungan yang dibangun dari tidak akrab menjadi akrab
rusak hanya karena perbedaan pilihan politik.
Tulisan ini tidak bermaksud untuk
menggurui, murni kegalauan yang penulis rasakan... sebelum memutuskan untuk
saling menyerang baik berupa sindiran atau hujatan, coba renungkan awal
terbentuknya pertemanan, bagaimana suka cita hadir saat memulai sebuah hubungan,
bagaimana konflik kecil mewarnai hubungan dan membuat hubungan itu menjadi
lebih akrab.
Saat ini karena perbedaan politik
ada yang hilang dari pertemanan. Nilai toleransi, rasa saling menghargai karena
sesama ciptaan Tuhan, waktu berkumpul, waktu untuk tertawa bersama. Falsafah
Mangan ga mangan asal ngumpul pun seakan tenggelam karena terjebak pada pilihan
politik.
Hayuuuk, perbanyak guyon dan
ngopiiii agar nilai yang tenggelam ini bisa terasa hadir lagi. Sayang loh
hubungan yang di bentuk menjadi rusak karena perbedaan pilihan politik. ingat
kata Mbah Aristoteles Politik itu untuk membentuk The Good Of Life. Politik untuk kebaikan bukan untuk sesuatu yang
buruk.
![]() |
Credit By Google |
Selamat tahun Baru....
2019 Tahun Politik ... kedamaian
akan tercipta saat kita Guyup... perbanyak “Ngopi”.
![]() |
Credit By Google |
Komentar
Posting Komentar