Langsung ke konten utama

propaganda dan opini publik (1)


 
source : Google

Penggiringan opini terus menerus dilakukan oleh berbagai pihak dalam rangka konstetasi politik tahun ini. Hampir setiap hari kita menjumpai pemberitaan yang di ambil dari perkataan narasumber yang di wawancara dan hampir selalu isinya merupakan sebuah penggiringan opini yang menyerang aspek emosi masyarakat.

Penulis akan menampilkan dua contoh postingan judul berita

 “Prabowo memenangkan provinsi yang kental dengan keislamannya, sementara Jokowi memenangkan provinsi dengan penduduk mayoritas Hindu dan Kristen. Ini menunjukkan polarisasi berdasarkan identitas agama yang kuat pada pilpres kali ini . Status ini di muat dalam postingan twitter Tirto https://twitter.com/TirtoID/status/1131915252226879489 tgl 24 mei 2019.  

Postingan berita lainnya mengenai “Tim Prabowo mengaku dipersulit saat hendak menuju gedung MK. https://news.okezone.com/read/2019/05/25/605/2060168/tim-prabowo-mengaku-dipersulit-saat-hendak-menuju-gedung-mk tgl 25 mei 2019.

Saat membaca judul berita dan membaca berita secara keselurahan saat itu akan langsung bermain dengan persepsi yang telah dimiliki sebelumnya sehingga akan menghadirkan rasa suka dan tidak suka yang semakin besar. salah satu respon yang muncul 
"Kok pilihanku di persulit, loh ada apa ini" dan masih banyak lagi tanggapan lainnya. Berdasarkan pengamatan penulis, saat postingan mengenai polarisasi agama di jadikan sebagai salah satu judul berita, reaksi masyarakat yang berkembang bermacam-macam salah satunya "kok bisa menuliskan berita seperti itu, Jokowi menang di Jawa timur, dimana provinsi ini basis kuat NU, wah ga benar ini ". Dan masih banyak lagi reaksi lainnya.

hmm... Apa bisa judul postingan menjadi propaganda yang dapat menggiring  opini publik? Yuks kita bedah satu-satu, dimulai dari pengertiannya dulu, karena tak kenal maka tak sayang (eh).

Propaganda secara etimologis memiliki arti penerangan yang benar atau salah yang dikembangkan dengan tujuan meyakinkan orang banyak agar menganut suatu aliran paham, sikap atau arah tindakan tertentu, biasanya disertai dengan janji yang muluk-muluk.
Secara teoritis pesan propaganda harus dilakukan secara berulang-ulang, dimana propaganda memiliki komponen yang harus diperhatikan yaitu ada pihak yang menyebarkan pesan, dilakukan secara terus menerus, terdapat proses penyampaian ide gagasan, mempunyai tujuan untuk mengubah opini, sikap dan perilaku individu, dilakukan secara sistematis prosedural dan perencanaan matang dan memiliki tujuan .

Harold Laswell menggarisbawahi propaganda merupakan alat pengontrol bagi opini publik yang menjadi sasaran dari propaganda itu sendiri.dari pemaparan diatas dapat disimpulkan propaganda merupakan seni komunikasi penyampaian pesan tanpa mempertimbangkan informasi benar atau salah yang disebarkan secara sistematis untuk mempengaruhi pendapat, sikap dan perilaku masyarakat. 

Setiap hari masyarakat selalu di suguhi pemberitaan dengan judul-judul ” spektakuler, dimana sebagian besar masyarakat hanya tertarik pada pada judul berita lalu di bagikan tanpa membaca terlebih dahulu isi beritanya. Salah satu penyebabnya mungkin kurangnya waktu masyarakat untuk membaca lebih detail, entahlah  jawabannya masih jadi misterius sampai saat ini. 

Setiap perkataan yang dilontarkan pasti memiliki tujuan dan maksud, dimana pembaca biasanya tidak mengetahui secara pasti. Jika tidak mengetahui fakta yang benar dari sebuah informasi tentu saja kita akan kesulitan mendapatkan gambaran yang jelas dan utuh. Propaganda yang dilakukan secara terus menerus tentu saja memiliki dampak, salah satunya informasi yang disampaikan akan menjadi sebuah kebenaran, karena akan menggiring opini publik untuk percaya.

dari judul postingan baik berita maupun status yuks kita telaah terlebih dahulu sebelum membaginya,, ojo gumunan yes, jangan kaget saat membaca judul, karena judul terkadang di ciptakan untuk menarik rasa wah. pahami konteks kata perkata, kalimat perkalimat dari setiap pemberitaan yang beredar. kita ga pernah tahu kapan postingan itu memiliki tujuan untuk menggiring opini .


(hampir sebulan tulisan ini pending,lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali).

semangat menjaga kesehatan mental...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review The Alpha Girls Guide

 The Alpha Girls Guide Buku yang ditulis oleh om piring @hmanampiring . Diterbitkan oleh @gagasmedia (sudah 14 kali cetak)  Om piring menulis buku ini sebagai respon atas pertanyaan "cewek itu harus berpendidikan tinggi nggak sih? Ujung-ujungnya di dapur juga, kasih alasan kuat dong kenapa cewek harus berpendidikan tinggi? "  Pertanyaan pematik ini, pertanyaan yang komplek dan sering banget muncul, nah im piring menjawab pertanyaan ini dengan elegan berdasarkan pengamatan dan juga riset.  Buku ini terdiri dari 9 bagian yang di awali dengan bagian apa itu alpha female hingga your alpha female.  Saya tertarik beberapa kalimat dalam buku ini  1. Status alpha adalah status di dalam sebuah kelompok, artinya bergantung pada pengakuan anggota kelompok lain (tidak melabeli diri sendiri)  2. Miss independent belum tentu alpha female, tapi alpha female sudah pasti miss independent (ada bbrp prinsip penting dlm diri alpha female)  3. Alpha girls melihat pend...

Stress? Belanja aja... hmm

  "Aku kalau stress biasanya belanja"...  "Aku Galau, ya buka aplikasi oranye atau aplikasi item, Checkout di keranjang" "Hidup itu antara kerja dan checkout" Bukan kalimat asing kan,.. Hmm.. saya pun pernah mengalami ini. Ingat banget, waktu itu galau malah keluar kost, ke toko buku dan ambil-ambil buku pas bayar kaget donk hampir setengah juta hanya untuk konsumtif belanja menghilangkan galau.. Ya siy, galau hilang saat ambil-ambil barang eh tapi galau datang lagi saat pembayaran. Itu pengalaman pribadi... sekarang kalau galau larinya siy ke stok bahan makanan di kulkas, masak-masak.  Lain lagi cerita salah seorang kawan "ca, aku putus lagi, dan kamu tahu aku ke toko kosmetik beli make up banyak banget, pokoknya aku harus tampil lebih cantik" Nah... fenomena konsumtif saat stres ini dinamakan  Doom Spending. Doom spending adalah kebiasaan menghabiskan uang secara impulsif sebagai respons terhadap kecemasan, stres, atau ketidakpastian akan mas...

Validasi rasa

 Rasanya masih sama ya..  ... Bingung dan Gak tahu harus apa? Respon pertama "Tuhan sedang bercanda lagi" Tapi, lebih dari itu... "Tuhan tidak sedang bercanda, karena ini seserius itu" Pernahkah membayangkan berada dalam satu tim bersama orang yang menginginkan posisimu, menginginkan jadi penggantimu bahkan menginginkan kamu mati?  Yups, saya berada dalam posisi itu,... Setelah 3 tahun berusaha bangkit, berusaha pulih dan masih proses pendampingan mental maupun spiritual hanya beberapa detik semua seakan memaksa menyeretku kembali pada masa gelap.. Saya tertawa kencang banget, kayak kok lucu siy.... Orang ini menghilang setelah membuat huru hara dan Tuhan dengan entengnya memberikan satu momen kami harus bersama hahahhahah... Kayak, begitu banyak kemungkinan yang ada, tapi kok kemungkinan ini yang tercipta... kenapa probabilitasnya besar banget hahahha.. Akhirnya pecah tangisku, setelah saya tidak tahu harus merespon bagaimana... masih jelas mengingat dengan detail ...