Langsung ke konten utama

Identitas dan profesi



Jumpa lagi... tulisan kali ini hasil refleksi serta jawaban atas pertanyaan yang sering terdengar. Proses menulis ini melalui proses berpikir yang luar biasa, dari arah yang tersesat hingga menemukan titik terang.
Sebuah profesi memiliki peraturan, nah artikel ini akan fokus pada profesi pengajar baik Guru ataupun Dosen. 

Menurut Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Riset, teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomo 26 Tahun 2015 Tentang Registrasi Pendidik pada Perguruan Tinggi. Dosen adalah pendidik proesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan Teknologi melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Tiga poin tersebut masuk kedalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat. Tri dharma perguruan tinggi tidak hanya menjadi tanggung jawab dosen tapi juga melibatkan mahasiswa dan sivitas akademika lainnya.

Dosen tidak hanya memiliki tugas untuk mengajar dikelas, namun juga memiliki tanggung jawab melakukan penelitian pengembangan diri serta pengabdian pada masyarakat. Poin penelitian dan pengembangan sangatlah penting selain mengajar, dengan melakukan penelitian dan pengembangan diri maka dapat memberikan perubahan postif bagi sebuah perguruan tinggi, dan masyarakat tentunya. 

Poin pengabdian masyarakat juga memberikan pengaruh yang signifikan, seperti pengertian dosen yang harus mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan Teknologi melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Melalui pengabdian masyarakat dosen dapat menjadi lebih dekat dengan masyarakat.
Mengapa pengabdian masyarakat penting dilakukan oleh dosen? Mari kita renungkan dulu. Apa ada jarak ? ya tentu saja ada jarak antara lingkungan kampus dan masyarakat umum. Masyarakat kadang masih takjub ketika mendengar profesi dosen, bahkan profesi ini dapat dikatakan memiliki prestise tersendiri di beberapa kalangan. Hmm, coba deh dipikirkan hal itu terjadi karena apa? Karena ada gape yang terjadi, untuk itu dosen sebagai tenaga pengajar mempunyai peran untuk berbagi, mendidik masyarakat dalam bentuk apapun. Salah satu yang bisa dilakukan oleh dosen dengan menulis rubrik di surat kabar, menjadi narasumber saat siaran di radio, memberikan pengetahuan kepada pelajar mengenai kegiatan enterpreneur, bergabung pada komunitas, dosen juga dapat menumbuhkan megenai lingkungan, kebersihan sungai.

Hmm, namun ya kenyataannya masih ada saja selentingan yang mengatakan bentuk pengabdian pada masyarakat sebagai bentuk tidak loyalitas pada sebuah lembaga, masih ada saja selentingan yang berhembus mengenai pengabdian masyarakat yang dikaitkan pada loyalitas di dunia pendidikan. Padahal apa yang dilakukan dalam pengabdian masyarakat merupakan bukti loyalitas dalam dunia pendidikan yaitu dengan berbagi pada mahasiswa juga pada masyarakat. 


Yaaa ada namunnya lagi niiih, apa yang sudah menajdi kewajiban untuk mengabdi pada masayraakt tidak sepenuhnya dipahami dengan baik sebagai langkah mendekatkan masyarakat dengan dunia pendidikan. Tentu saja banyak hal yang dapat dilakukan seseorang dengan identitas dosen selain dalam dunia pendidikan, salah satunya adalah kegiatan berpolitik, dimana kegiatan itu akan masuk dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. 

Nah saat individu melalukan kegiatan pendekatan maupun pengabdian pada masyarakat jangan dilupakan akan selalu berkaitan langsung dengan identitas sosial yang melekat padanya. Contohnya saja si A yang berprofesi sebagai dosen di perguruan tinggi D  maka saat si A melakukan kegiatan akan melekat identitas dirinya sebagai seorang dosen di perguruan tinggi D.

Emangnya ada ya hubungan identitas diri, identitas sosial dan profesi?
Kalo masih bingung mari qta diskusikan melalui artikel ini.
Pertama kita kupas dulu identitas diri, semua individu memiliki identitas diri ya, semua pasti memiliki nama, entah nama lengkap atau nama keren. Ya seperti saya juga memiliki nama Cahya Suryani, seorang perempuan yang bla bla bla, memiliki kekurangan dan kelebihan. Seperti pembaca tulisan ini juga pasti memiliki nama. pengertian identitas diri sebagai proses mengenali dan menghayati diri individu sebagai pribadi sendiri. identitas diri sangat erat kaitannya dengan konsep diri, kesatuan gambaran mengenai diri yang utuh berkesinambungan dan unik.

Setelah kita mendapat gambaran kecil identitas diri, yuk mari melangkah pada identitas sosial. Ibaratnya gini deh identitas sosial itu identitas yang melekat pada diri individu selain identitas nama. Menurut Tajfel (1972) identitas sosial sebagai pengetahuan individu bahwa ia milik kelompok sosial tertentu bersama-sama dengan beberapa makna emosional dan nilai keanggotaan kelompok. Identitas sosial erat kaitannya dengan aspek emosional individu dalam satu kelompok, dimana identifikasi sosial baik umum maupun pribadi memiliki arti bahwa menganggap diri individu tersebut sebagai anggota dari kategori sosial yang sama.

Identitas sosial itu secara ga langsung melekat dan bersifat psikologis, tidak hanya pengetahuan juga tentang atribut kelompok. Identitas sosial merupakan atribut yang dimiliki oleh seorang individu dimana individu tersebut merupakan bagian dari suatu kelompol sosial. Atribut tersebut berguna untuk memperkenalkan keberadaan kelompok sosialnya. 

Dalam kelompok sosial tersebut memiliki kedekatan, dimana kedekatan tersebut dibangun dalam kelompok tidak hanya berupa kedekatan fisik tapi juga kedekatan psikologis dimana antar anggota memiliki tujuan dan pemikiran yang sama, saling membantu saling mendampingi bukan saling jegal atau saling nyinyir. 

Manusia merupakan makhluk sosial, dimana manusia tidak dapat melepaskan diri dari sebuah hubungan dengan manusia lain. hubungan yang tercipta itu akan membentuk kelompok. Kelompok ini merupakan kumpulan individu yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.

Berdasarkan penjelasan di atas maka jelaskan ya saat seseorang dosen melakukan kegiatan bersama masyarakat pasti akan membawa identitas sosial dirinya, dan membawa nama lembaga dia bernaung. “ perkenalkan nama Saya A, profesi sy dosen. Oh ya dosen dimana? Pasti mau ga mau suka ga suka akan menyebut nama lembaga tempat dia bernaung. Open minded sajalah kegiatan dengan masyarakat memang sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat seperti definisi dosen.
Closing : jangan lupa saat anda memilih profesi sebagai seorang dosen anda menjadi salah satu tonggak kuatnya sebuah ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan, berperan dalam perkembangan pengetahuan dalam masyarakat.



Salam Literasi...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review The Alpha Girls Guide

 The Alpha Girls Guide Buku yang ditulis oleh om piring @hmanampiring . Diterbitkan oleh @gagasmedia (sudah 14 kali cetak)  Om piring menulis buku ini sebagai respon atas pertanyaan "cewek itu harus berpendidikan tinggi nggak sih? Ujung-ujungnya di dapur juga, kasih alasan kuat dong kenapa cewek harus berpendidikan tinggi? "  Pertanyaan pematik ini, pertanyaan yang komplek dan sering banget muncul, nah im piring menjawab pertanyaan ini dengan elegan berdasarkan pengamatan dan juga riset.  Buku ini terdiri dari 9 bagian yang di awali dengan bagian apa itu alpha female hingga your alpha female.  Saya tertarik beberapa kalimat dalam buku ini  1. Status alpha adalah status di dalam sebuah kelompok, artinya bergantung pada pengakuan anggota kelompok lain (tidak melabeli diri sendiri)  2. Miss independent belum tentu alpha female, tapi alpha female sudah pasti miss independent (ada bbrp prinsip penting dlm diri alpha female)  3. Alpha girls melihat pend...

Stress? Belanja aja... hmm

  "Aku kalau stress biasanya belanja"...  "Aku Galau, ya buka aplikasi oranye atau aplikasi item, Checkout di keranjang" "Hidup itu antara kerja dan checkout" Bukan kalimat asing kan,.. Hmm.. saya pun pernah mengalami ini. Ingat banget, waktu itu galau malah keluar kost, ke toko buku dan ambil-ambil buku pas bayar kaget donk hampir setengah juta hanya untuk konsumtif belanja menghilangkan galau.. Ya siy, galau hilang saat ambil-ambil barang eh tapi galau datang lagi saat pembayaran. Itu pengalaman pribadi... sekarang kalau galau larinya siy ke stok bahan makanan di kulkas, masak-masak.  Lain lagi cerita salah seorang kawan "ca, aku putus lagi, dan kamu tahu aku ke toko kosmetik beli make up banyak banget, pokoknya aku harus tampil lebih cantik" Nah... fenomena konsumtif saat stres ini dinamakan  Doom Spending. Doom spending adalah kebiasaan menghabiskan uang secara impulsif sebagai respons terhadap kecemasan, stres, atau ketidakpastian akan mas...

Validasi rasa

 Rasanya masih sama ya..  ... Bingung dan Gak tahu harus apa? Respon pertama "Tuhan sedang bercanda lagi" Tapi, lebih dari itu... "Tuhan tidak sedang bercanda, karena ini seserius itu" Pernahkah membayangkan berada dalam satu tim bersama orang yang menginginkan posisimu, menginginkan jadi penggantimu bahkan menginginkan kamu mati?  Yups, saya berada dalam posisi itu,... Setelah 3 tahun berusaha bangkit, berusaha pulih dan masih proses pendampingan mental maupun spiritual hanya beberapa detik semua seakan memaksa menyeretku kembali pada masa gelap.. Saya tertawa kencang banget, kayak kok lucu siy.... Orang ini menghilang setelah membuat huru hara dan Tuhan dengan entengnya memberikan satu momen kami harus bersama hahahhahah... Kayak, begitu banyak kemungkinan yang ada, tapi kok kemungkinan ini yang tercipta... kenapa probabilitasnya besar banget hahahha.. Akhirnya pecah tangisku, setelah saya tidak tahu harus merespon bagaimana... masih jelas mengingat dengan detail ...